Sabtu, 28 Januari 2012

"Judul ceritanya, cerita biasa-biasa saja"

Ceritanya biasa-biasa saja, cerita seseorang yang bernama si Ucok (nama panggilan yang biasa bgi anak laki2 di batak). Lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, bapaknya seorang PNS ( pekerjaan yang biasa saja) dan ibunya seorang guru ( pekerjaan yang biasa juga). Si Ucok anak pertama dari dua bersaudara, adeknya perempuan namanya si Butet ( nama pnggilan yng biasa bgi anak perempuan  di batak).  Mereka tinggal di rumah yang biasa saja, dan di daerah yang biasa-biasa saja.

Cerita ini merupakan crita yang biasa2 saja, si Ucok yang lahir dan besar di lingkungan yang biasa2 saja. Masa kecil si Ucok dihabiskan dengan bermain bersama teman2 nya,  maen layang2, klereng, bola, “ marsembar”, dll ( permainan anak2 kecil yang biasa saja). Ketika usia si Ucok 6 thun ( usia yang biasa saja untuk sekolah) , dia masuk di sekolah dasar negeri (SDN)  dekat dengan rumahnya ( sekolah yang biasa saja). Kemudian di sekolah nya pun dya tidak pernah dapat juara kelas (hal yang biasa saja). Setelah lulus SD dengan nilai yang biasa saja, dia pun melanjut ke SMP/MTs Negeri ( hal biasa setelah tamat SD). Begitu juga setelah di SMP/MTs Negeri, dia tidak pernah juara kelas dan lulus pun dengan nilai yang biasa saja.

Jumat, 27 Januari 2012

"Ketika Halau Menepis"


Cerpen terpilih sebagai juara 4 lomba menulis cerpen online 
Pagi yang indah, hal itu yang selalu membuatku merasakan indahnya disetiap kepingan hari – hariku. Banyak hal yang membuatku semangat menjalani hari-hariku.
Terutama orang tua, bagiku dukungan dari orang tua adalah dorongan yang dahsyat, yang dapat membuat daya motifasiku membara. Namaku Melani syaifitry usiaku kini 17 tahun. Aku anak pertama dari  4 bersaudara.
Di sunyinya hari ini aku beranjak dari  tempat tidurku yang empuk dan mengakhiri mimpi gelapku untuk awal kehidupan yang nyata. Air yang dingin itu mulai kusiram secara perlahan dan kubiarkan diri ini kedinginan dalam tiap siramannya. Setelah selesai aku pun bergegas, serentak tak seperti biasanya aku melihat keluargaku yang seolah menunggu kehadiranku saja di hadapan meja makan yang telah terhidang. Dengan menu- menu makanan khas batak yang telah di sediakan Mama.
“Mama memang koki yang hebat  heheheh ……” ujarku memuji beliau.
Nah makanya…  kamu harus bisa donk seperti Mama “ujar Papa dengan irama meledek.
“Duhhh Papa bukannya aku gak mau seperti Mama, Papakan tau sendiri kalau minyak goreng
itu gak pernah mau bersahabat denganku.
Oh iya ya “(seolah Papa baru mengingat semua masa laluku yang kecil).

Kamis, 26 Januari 2012

"Tiga Lembar Daun Kamboja"

Cerpen terpilih sebagai juara 3 lomba menulis cerpen online


Kamidia Nahlil Azwa adalah nama lengkap ku , aku biasa di sapa Azwa . Aku mempunyai dua orang sahabat mereka bernama Rohim dan Rahma , mereka adalah kembar fraternal . Kami bertiga menjalin persahabatan sejak kami duduk di bangku SMA kelas 1 . Masjid Al – Abror menjadi saksi persahabatan kami , di masjid itulah kami bertiga pertama kali bertemu dan di masjid itu juga kami mengikrarkan janji persahabatan kami .
 Namun demi mengejar ilmu di bangku kuliah  kami pun berpisah . Aku melanjut ke Yogyakarta, sedangkan Rahma dan Rohim melanjut  ke Aceh . Jarak kami yang saling berjauhan tak membuat persahabatan kami luntur . Rasa saling percaya yang sangat kuat diantara kami membuat tidak ada hal yang mampu memutuskan persahabatan kami . 8 tahun sudah kami jalani persahabatan ini , dan tak lama lagi kami akan wisuda . Kami berniat setelah kami diwisuda , kami akan kembali ke kampung halaman guna melepas rindu diantara kami bertiga .
****

"PRAHARA CINTA"

Cerpen terpilih sebagai juara 2 lomba menulis cerpen online

Aku membencinya , aku membencinya “,  itulah yang selalu terucap dalam hati Nafa  hampir sepanjang kebersamaannya dengan Yusuf suaminya . Meskipun menikah dengan lelaki itu Nafa tak pernah benar-benar menyerahkan hatinya pada Yusuf. Menikah karena paksaan orangtua, membuatnya  membenci suaminya sendiri. Walaupun menikah terpaksa gadis cantik itu tak pernah menunjukkan sikap bencinya. Bahkan setiap hari Nafa melayani Yusuf sebagaimana tugas seorang istri. Ia terpaksa melakukan semuanya karena ia tak punya pilihan lain .
Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi Nafa tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuanya sangat menyayangi suaminya karena menurut mereka, Yusuf adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya yang mereka miliki. Ketika menikah, Nafa menjadi istri yang teramat manja. Nafa melakukan segala hal dengan sesuka hatinya. Yusuf juga memanjakan Nafa.
Nafa selalu bergantung pada Yusuf karena ia menganggap hal itu sudah seharusnya ia lakukan  setelah apa yang didapatkan Yusuf darinya.  Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga sudah menjadi  tugasnya lah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku ” ujar Nafa dalam hati . Di rumah, Nafa adalah ratunya.  Mereka berdua sepakat untuk tidak memiliki momongan. Nafa tak mau mengurus anak, Yusuf menuruti semua keinginan istrinya. Bahkan ia mendukung Nafa ber-KB dengan pil.  Tapi rupanya Yusuf menyembunyikan keinginannya yang begitu dalam .
Suatu hari Nafa lupa minum pil KB . Ia pun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan. Nafa marah pada dirinya sendiri, mengapa ia harus mengandung benih dari lelaki yang sama sekali tidak ia cintai. Beberapa kali gadis cantik itu hampir saja membunuh calon bayinya, namun Yusuf selalu hadir disaat yang tepat. Dia ingin menggugurkan kandungannya namun Yusuf tidak mengijinkan. ”Sayang..  sebenci apapun kau pada calon bayi kita , tolong jangan bunuh dia. Aku tidak pernah meminta apapun padamu ”  ujar Yusuf... Entah mengapa saat Yusuf memohon sambil menangis dihadapan Nafa, gadis cantik yang sangat membenci suami dan anaknya itu pun luluh dan menuruti keinginan suaminya.
            Minggu, 14 Januari 1994  Nafa melahirkan sepasang bayi kembar yang lucu dan mungil . Seolah tak ingin lagi memiliki anak dari pria yang sangat ia benci itu , Nafa memaksa agar dokter melakukan tindakan vasektomi agar ia tidak hamil lagi. Dengan patuh Yusuf  pun menyetujui  keinginannya karena ia mengancam akan meninggalkan Yusuf dan bayi kembar mereka.  
                                                      
****  

“Sepenggal lagu dan setangkai bunga”

Cerpen terpilih sebagai juara 1 lomba menulis cerpen online
 

“But if I let you go, I’ll never know what my ife would be holding you close to me, will I ever see you smiling back at me, oh yee how will I know if I let you go”
Berulang kali kudengar liri lagu westlife tersebut keluar dari mulutnya. Dia menyanyi dengan suara yang teramat pelan, ku amati kembali bibir tipisnya yang manis  semanis madu, dari tempat  dudukku yang berjaraj sekitar 2 meter darinya. Tumben pagi ini kog gak banyak murid yang datang ke kantin, pikirku seketika,
Kembali kualihkan pandangan dan pikiranku ke gadis yang melantunkan lagu “If I Let you go” dari westlife tadi,

Indry, itulah namanya, nama yang indah, aku tidak tau pasti nama lengkapnya, dia anak kelas XII ipa 1 yang terkenal dengan kelas multitalenta, wajahnya yang babyface membuat seluruh kaum adam yang memandangnya tidak mampu mengalihkan pandangan ketika melihatnya, ditambah lagi dengan suara merdu dan manja yang keluar dari mulutnya setiap bicara mampu membuat orang yang bicara dengannya betah berlama-lama.

Kuamati kembali gerak-geriknya, sepertinya dia sedang ketinggalan sesuatu, diliriknya ke-arah sekitar kantin,Hanya ada aku, Penjaga kantin, Dan juga dia,
Dia mulai mendekatiku,sepertinya dia berniat ingin meminta tolong,
“Dek bawa hp?” ucapnya memulai pembicaraan denganku yang sedari tadi memperhatikannya.
Haaa ?? dek, kok dipanggil adek sih? Bantahku dalam hati yang kesal dengan panggilannya.
“ii..ii..yaa.. kak, kenapa?” jawabku dengan gugup menanggapi pertanyaannya tadi, maklumlah aku tipe cowok yang pemalu bicara dengan cewek, makanya agak sedikit gugup.
“oh iya, boleh minjam bentar dek, mau missedcall handphone aku?” pintanya dengan ekspresi wajah yang mengiba,
“hehe, iya kak, ini handphonenya” balasku dengan singkat sambil mengeluarkan barang wajib anak sma tersebut dari sakuku.
Kuperhatikan kembali tingkahnya yang mulai gelisah saat mencoba menghubungi handphonenya, aku sendiri juga tidak tau sekaligus tidak mau tau ,ada apa dengan handphonennya indry, bukan Cuma pemalu aku juga tipikal cowok cuek. Hahaha
Drrrt…drrrt…drrrrt…, terdengar dari meja kantin tempat indry tadi, kulihat ekspresi wajah indry yang mulai cerah ketika menyadari handphonennya telah ditemukan dibawah pas bunga, “untunglah”, desahnya dengan pelan.

Rabu, 25 Januari 2012

Pemenang Lomba Menulis Cerpen Online

Congratulation For the Winners !

Dengan bangga kami umumkan pemenang lomba menulis cerpen Online, setelah selama sebulan menunggu cerpen kiriman dari teman-teman akhirnya didapatkan pemenang sebagai berikut:

Juara 1
Hamid Arrum ( SMA N 6 Padangsidimpuan )
"Sepenggal Lagu dan Setangkai BUnga"

Juara 2
Titi Wahyuni Daulay ( SMA N 1 Padangsidimpuan )
"Prahara Cinta"

Juara 3
Sri Yunianita ( SMA N 5 Padangsidimpuan )
"Tiga Lembar Daun Kamboja"

Juara 4
Melani syaifitri ( SMA N 1 Padangsidimpuan )
"Ketika Halau Menepis"  

Juara 5
Dumora Fatma ( SMA N 1 Padangsidimpuan )
"Takdir Tuhan"


Nantikan kedatangan IMAKOPASID USU-POLMED ke sekolahmu untuk pemeberian hadiah.

Minggu, 15 Januari 2012

Tuhan Dan Setan

Kala Setan sudah diambang Tuhan
Yang ada hanya hitam kesenangan
Dunia bagai Surga, tak ada dosa dan pahala
Mata sudah buta akan kebaikan
Otak sudah dipenuhi nikotin-nikotin kemaksiatan
Iri, dengki dan dendam sudah jadi kebutuhan
Hitam kelamnya kehidupan tak dirasakan
Yang dibutuhkan hanya putih-putih racun kesenangan
Oh, Tuhan apakah itu bagian dari cobaan Mu di panggung-panggung kehidupan?

Kamis, 05 Januari 2012

IMAKOPASID Futsal Cup I Story


IMAKOPASID Futsal Cup I ini diadakan oleh bidang minat dan bakat untuk meningkatkan solidaritas dan  jiwa berkompetisi di antara sesama anggota IMAKOPASID. Acara ini sendiri berlangsung 2 hari dari tanggal 17 Desember 2011 sampai dengan tanggal 18 Desember 2011 yang dilangsungkan di Lapangan Futsal Titi Bobrok, Jalan Laksana No. 1 Medan.
IMAKOPASID Futsal Cup I ini di ikuti oleh 12 tim yang terbagi atas 4 grup.
Setiap grup dihuni oleh 3 tim Pembagian grup nya yaitu :
Grup A : Kenanga Raya FC, Alay FC, Unregistered FC
Grup B : 2 AG FC, Abadi Hollywood FC, Gedung Johor Kelantan FA
Grup C : Oyoung – oyoung Slow FC, Medical FC, U.L.O.K. FC
Grup D : Garuda FC, Dark Knight, Seven Star
Setelah dilangsungkannya babak penyisihan, akhirnya meloloskan 4 tim yang maju ke babak semifinal, yaitu tim Kenanga Raya FC dari grup A,  2AG FC dari grup B,  U.L.O.K. FC dari grup C dan terakhir Garuda FC dari grup D.
Pada undian semifinal, berjumpa 2 kandidat terkuat untuk meraih gelar juara yaitu tim Kenanga Raya FC berhadapan dengan tim 2 AG FC. Kenanga Raya yang dihuni oleh kebanyakan pemain – pemain stambuk 2007 cukup memberikan perlawanan yang sangat sengit dan menjurus kasar terhadap tim 2 AG yang keseluruhan dihuni oleh pemain – pemain stambuk 2009.
Pada waktu normal skor sama kuat yaitu 0 – 0. Selanjutnya untuk menentukan tim yang berhak lolos ke babak final harus ditentukan dengan adu pinalti. 3 algojo pertama dari tim Kenanga Raya sukses menceploskan bola ke gawang yang dikawal oleh Dimas Kurnia.