Kamis, 26 Januari 2012

"Tiga Lembar Daun Kamboja"

Cerpen terpilih sebagai juara 3 lomba menulis cerpen online


Kamidia Nahlil Azwa adalah nama lengkap ku , aku biasa di sapa Azwa . Aku mempunyai dua orang sahabat mereka bernama Rohim dan Rahma , mereka adalah kembar fraternal . Kami bertiga menjalin persahabatan sejak kami duduk di bangku SMA kelas 1 . Masjid Al – Abror menjadi saksi persahabatan kami , di masjid itulah kami bertiga pertama kali bertemu dan di masjid itu juga kami mengikrarkan janji persahabatan kami .
 Namun demi mengejar ilmu di bangku kuliah  kami pun berpisah . Aku melanjut ke Yogyakarta, sedangkan Rahma dan Rohim melanjut  ke Aceh . Jarak kami yang saling berjauhan tak membuat persahabatan kami luntur . Rasa saling percaya yang sangat kuat diantara kami membuat tidak ada hal yang mampu memutuskan persahabatan kami . 8 tahun sudah kami jalani persahabatan ini , dan tak lama lagi kami akan wisuda . Kami berniat setelah kami diwisuda , kami akan kembali ke kampung halaman guna melepas rindu diantara kami bertiga .
****
 Jum’at , 5 Agustus 2011 Rahma mengirimkan pesan singkat kepada ku …
 Assalamualaikum wr wb
Azwa , sahabat ku
 Kami telah sampai di Padangsidimpuan. Aku akan menunggu kedatangan mu jua di kota ini . Kota ini telah jauh berbeda , kemajuan telah merambah  kota ini . Dan , yang sangat membuat ku bahagia adalah Masjid Al Abror yang semakin megah dan semakin banyak jemaah nya .
Azwa , ku nantikan kehadiran mu
Aku ingin merasakan pelukan mu yang ku harap tetap sama hangatnya seperti pelukan terakhir yang kau berikan kepada ku.
Dari sahabat yang akan menyayangi selamanya
Rahma
Entah angin dari mana yang mampu merayu mata ku untuk menangis . Mukena yang sedari tadi belum ku lepas menjadi basah .
 Rahma  menurut ku adalah sahabat ku  yang berpanah kata – kata puitis bagi ku , aku semakin ingin cepat pulang .
***
 Kamis 11 Agustus  2011 , aku telah sampai di kota Padangsidimpuan . Aku memberitahukan Rohim dan Rahma bahwa aku telah sampai di kota ini. 1 jam kemudian  aku melihat sesosok pemuda berkulit sawo matang dengan tinggi 170 cm menuju rumah ku . Aku bagai di sambar petir , Rohim … Iya , itu Rohim … Tanpa alas kali aku berlari menuju halaman  rumah ku  dan segera menepuk pipinya …. Dia tertawa , dan membalas tepukanmku …
Aku sangat rindu pada mu , tapi Rahma dimana ?”
Aku juga sangat merindukan mu Az ,.. emmm Rahma lagi ada urusan penting maklum lah sahabat kita yang satu itu kan selalu dibutuhkan heheehe
Hahaha , benar juga kata mu .. Pantas sms ku tak pernah dibalasnya … Sepertinya dia akan butuh assistant untuk membantunya membalas sms
Rohim tak menjawab  …
Hei , kamu kenapa ?”
Aku lupa , aku ada urusan penting …. Ampun dah … Jum’at depan aku akan datang lagi ya … Assalamualaikum  
Aku mengacungkan jempol tanda setuju seraya menjawab “Wa’alaikum salam
***
Benar,  Jum’at 19 Agustus 2011 Rohim datang dengan terburu – buru.
Azwa lihat , facebook Rahma aktif lagi
Ha ? Bukannya  fb itu telah dia non aktifkan sejak 3 bulan yang lalu ?
Aku juga heran  
Rahma tak bersama mu ?
Tidak , aku tak pernah bertemu lagi dengannya sejak tanggal 5 .
Apa ?? Aku juga tak pernah mendapatkan balasan sms ku .
Aku sangat mengkhawatirkannya
Aku menepuk pundaknya , lalu dia menarikku ke  keluar rumah  dan menyuruhku mengemudikan mobilnya . Aku pun  menuruti nya .
Kukemudikan mobil ini sambil berdoa  “Tuhan….  aku mohon pertemukan aku dengan Rahma .“ Aku menahan tangis yang semakin menyesak. Tiba – tiba Rohim berteriak “ Azwa , Rahma membuat status  . Isinya  I am @ Toko Buku Kahfi
Kahfi adalah sebutan tempat favorit kami . Aku  langsung ngebut  menuju toko buku Kahfi , tapi kami kalah cepat . Kami tak menemukannya , badan ku jadi lesu .  Rohim berteriak lagi “ Azwa , dia buat status lagi . Isinya  I am @ Taman Tugu Salak  .
 Aku mencoba semangat lagi . Kukemudikan mobil ini menuju tugu salak , sesampai di sana aku tetap tak menemukan Rahma . Aku bahkan mengelilingi taman itu sebanyak 3 kali . Nafasku semakin sesak. Rohim kembali berteriak .. “ Rahma buat status lagi nih
Apa ? “  jawab ku lesu
“ Isinya : I am @  Masjid Al- Abror
Aku tak berpikir panjang lagi , aku mengemudi dengan sangat cepat . Kami pun sampai di Masjid Al – Abror aku berlari tak tentu arah sambil memperhatikan wajah tiap orang yang ku temui . Rohim yang sedari tadi mengikutiku semakin panik . Aku mulai menangis . Rahma kamu dimana ??????? Air mata tak mampu ku bendung lagi .
Rohim berkata dengan sangat lesu  “ Azwa ,  Rahma membuat status lagi yang isinya : I am @ pemakaman umum   
Jantung ku berdebar , untuk apa Rahma ke pemakaman umum ?  Kami bergegas menuju pemakaman umum  rasa lelah tak lagi terpikirkan oleh ku. 5 menit kemudian sampailah kami di tempat yang sangat membuatku kebingungan ini. Ku raih ponsel yang sedari tadi di genggam oleh Rohim . Ku baca status terbaru Rahma yaitu : Aku menunggu kedatangannya … 2 orang sahabat ku … Cepatlah datang … Aku sendirian … Aku takut ……
Aku semakin panik , aku mencari dimana Rahma . Aku takut dia disakiti .. Tenang Rahma , aku akan menolong mu . Aku  akan membawa mu pulang jangan cemas Sahabat ku .. Kami datang untuk mu .
Rahma memunculkan status terbarunya lagi yang bertuliskan :  Aku di sini di samping pohon kamboja yang berukuran sedang .
Aku mencari pohon itu
 Itu dia , di ujung pagar, ini dia satu – satunya  pohon kamboja yang berukuran sedangdi pemakaman ini lalu mana Rahma .
Aku terperanjat melihat Rahma , itu dia yang berada dalam sebuah tulisan pada nisan
Rahma Nur Azmi
Lahir : 15 - 10 -  1989
Wafat : 5 – 8 – 2011
Tuhan , aku bagai di sambar petir . Badan ku gemetar tak karuan . Aku spontan dan lantang mengucap “ Lailaahaillallah “ air mata ku mengucur deras .. Tuhan , nyatakah ini ? Aku tersimpuh sambil  berdoa semoga ini hanya sebuah mimpi . Jika ini mimpi  cepat bangunkan aku Tuhan .. Aku ingin meledak kan untaian pertanyaan pada Allah .. Rasa nya sakit sekali …..Lebih sakit dari rasa yang paling sakit yang pernah kualami .. Aku benar – benar rapuh , mengangkat kedua tangan ku untuk mendoakan Rahma pun aku tak sanggup ..
Rohim menepuk pundak ku , dia berkata “ Azwa , jangan kau ratapi . Jikalau ada pertanyaan siapa orang yang paling sakit karena kehilangan Rahma jawabnya adalah aku .Akulah orang yang sangat sakit kehilangan dia . Sejak dalam rahim ibu dialah orang yang sampai tanggal 5 Agustus 04.15 dia selalu berada dekat dengan ku .. Dan sekarang ??? Aku lah orang yang harus belajar bisa dan terbiasa tanpa dia lagi
Jum’at 5 Agustus pukul 04.15 kemarin dia sedang melaksanakan sholat Ashar di rumah . Dan di sujud terakhir dalam solatnya Ia hembuskan nafas terakhirnya . Di sujud itu Tuhan memanggilnya kembali .
Aku senyum melihat Rahma kembali kepada – Nya dalam keadaan yang sungguh indah …
 Aku terperangah mendengar ucapan Rohim , dial ah satu-satunya sahabat yang kumiliki saat ini.
Aku seperti didorong untuk melihat kembali profil fb Rahma . Muncul sebuah status dengan tulisan :  Aku pergi Sahabat ku .. Tenanglah , aku sangat senang di sini , Allah sangat baik pada ku .
 Aku menunggu kalian semua di surga .
 Untuk semua orang yang ku sayang .
Tangis ku semakin deras dan aku semakin tidak yakin ini nyata .. Ingin rasanya aku berlari sekencangmungkin dan berteriak sekeras mungkin . Tapi , Rohim menahanku . Aku heran , siapa yang membuat status ini ?  Rahma atau ? Aku tak perduli dengan pertanyaan yang baru saja muncul dipikiran ku . Rohim membuat pandangan ku beralih pada daun – daun kamboja .Kami memetik daun – daun itu . Aku mengambil 2 lembar daun kamboja  Rahma dan Rohim mengambil 1lembar daun kamboja dan kami menaruhnya bersamaan di atas pusara Rahma . Kini, tiga lembar daun Kamboja di atas pusara Rahma akan bertasbih untuk-Nya . Aku menghela nafas panjang . Ku lihat gumpalan awan merayu matahari untuk pergi dari dunia terang , di susul senja yang datang menyambut datangnya dunia malam .. Senja sore ini sangat berbeda , karena di senja inilah  aku  tau bahwa Rahma tak berada di alam yang sama lagi dengan ku .
-TAMAT- 
Tentang Penulis
Nama              :  Sri Yunianita     
Nomor  Induk : 3813
Kelas               : XII IPA -1
Asal Sekolah   : SMA N 5 Padangsidimpuan
Deskripsi singkat tentang diri saya :
Saya suka menulis sejak saya duduk di bangku kelas 3 SMP , tapi ketertarikan saya pada dunia menulis  terhambat oleh sedikitnya kepercayaan diri yang saya miliki . Dan , Alhamdulillaahirobbil ‘ aalamiin  berkat Ridho Allah sekarang  saya  lebih percaya diri dalam menulis . Terimakasih kepada IMAKOPASID USU-POLMED yang telah mengadakan perlombaan menulis cerpen online sehingga membuat saya semakin tertarik pada dunia menulis dan saya lebih percaya diri untuk mengasah kemampuan menulis saya . Trimakasih kepada orangtua , keluarga ,guru – guru ,  para sahabat, teman - teman , orang – orang terdekat yang selalu mendukung saya  dalam segala bentuk . Saya persembahkan cerpen ini untuk mereka semua orang yang sangat saya sayangi.

3 komentar:

  1. Waah, tulisannya bagus :)
    Gabung di FLP Sumut aja dek ^^

    BalasHapus
  2. Trimakasih Kak ^_^ ... Tapi gimana cara masuk ke FLP ya Kak ?

    BalasHapus
  3. oh ya FLP itu singkatan dari forum lingkar pena ya?

    BalasHapus