Sabtu, 28 Januari 2012

"Judul ceritanya, cerita biasa-biasa saja"

Ceritanya biasa-biasa saja, cerita seseorang yang bernama si Ucok (nama panggilan yang biasa bgi anak laki2 di batak). Lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, bapaknya seorang PNS ( pekerjaan yang biasa saja) dan ibunya seorang guru ( pekerjaan yang biasa juga). Si Ucok anak pertama dari dua bersaudara, adeknya perempuan namanya si Butet ( nama pnggilan yng biasa bgi anak perempuan  di batak).  Mereka tinggal di rumah yang biasa saja, dan di daerah yang biasa-biasa saja.

Cerita ini merupakan crita yang biasa2 saja, si Ucok yang lahir dan besar di lingkungan yang biasa2 saja. Masa kecil si Ucok dihabiskan dengan bermain bersama teman2 nya,  maen layang2, klereng, bola, “ marsembar”, dll ( permainan anak2 kecil yang biasa saja). Ketika usia si Ucok 6 thun ( usia yang biasa saja untuk sekolah) , dia masuk di sekolah dasar negeri (SDN)  dekat dengan rumahnya ( sekolah yang biasa saja). Kemudian di sekolah nya pun dya tidak pernah dapat juara kelas (hal yang biasa saja). Setelah lulus SD dengan nilai yang biasa saja, dia pun melanjut ke SMP/MTs Negeri ( hal biasa setelah tamat SD). Begitu juga setelah di SMP/MTs Negeri, dia tidak pernah juara kelas dan lulus pun dengan nilai yang biasa saja.
Selanjutnya pasca lulus SMP/MTs negeri, si Ucok melanjut ke SMA Negeri ( sekolah yang biasa2 juga). Di sinilah kehidupan remaja si Ucok. Kehidupan remaja yang biasa saja ( mulai merokok, jalan2, pacaran, dll). Hal yang sama sperti saat SD dan SMP/MTsN, tidak pernah dapat juara kelas dan lulus dengan nilai yang biasa saja.  Kemudian si Ucok pun ingin melanjut ke Perguruan Tinggi Negeri. Si ucok pun mengikuti proses2 untuk msuk ke Perguruan Tinggi Negeri, dengan mengikuti bimbingan belajar  Pra SNMPTN ( nothing special). Si ucok pun lulus ke PTN yang biasa2 saja.

Suatu hari yang dimana matahari masih terbit dari timur, ayam masih berkokok pada pagi hari, langit yang masih biru, rumput yang masih hijau, padi yang masih menguning, dan bulan bintang yang masih menyinari gelap nya malam ( suatu kejadian alam  yang biasa pastinya), Si Ucok yang sudah menjadi mahasiswa termenung memikirkan masa depannya yang ujung2nya dia pun bercita2 untuk jdi seorang yang berguna bagi agama dan bangsanya (hal yang sangat normative pastinya). Tidak ada hal lebih bagi si Ucok ketika dia telah menjadi mahasiswa. Pola pikir dan kepribadiannya  masih biasa2 saja ; masuk kampus, perpus, pulang ke kos, pacaran dan berhrap dapat menyelesikan kuliah nya tepat waktu dan bisa mndapatkan pekerjaan (hal yng biasa saja bgi seorang mahasiswa). Kemudian dia pun dapat menyelesaikan kuliah nya tepat waktu dan melamar pekerjaan, menjadi seorang PNS, setelah itu dia pun menikah dengan perempuan yang biasa-biasa saja.

Dalam kehidupan nya setelah dia menikah dengan perempuan pilihannya, mereka mempunyai dua orang anak. Sebuah kehidupan keluarga yang biasa saja. Dalam membesarkan anak2 nya, sama halnya dengan dirinya.  Suatu kehidupan yang turun temurun diwariskan oleh si Ucok.  Setelah dia pensiun dan memasuki hari tua nya yang di habiskan dengan hal yang masih biasa2 saja. Kemudian di hari tuanya dia sakit2an dan akhirnya meninggal dunia dengan biasa-biasa saja.

Demikianlah cerita yang biasa2 saja, kehidupan si Ucok yang biasa saja. Kehidupan dunia yang  hanya sementara, sebuah permainan yang ada batasan materi bgi manusia dan makhluk lainnya. Manusia yang memiliki hati dan akal pikiran yang diharapkan  bisa memahami dan memaknai kehidupan untuk menuju arah dari segala tujuan, sebab dari segala sebab, dan suatu kebenaran yang hakiki. Makna  yang bisa disampaikan dari crita yang biasa2 saja, selaraskan pikiran dengan hatimu, gali potensimu, kembangkan kreatifitasmu, lakukanlah hal yang biasa2 saja dengan cara yang tidak biasa agar bsa menjadi kebaikan dalm kehidupanmu dan menjadi suatu yang LUAR BIASA.

Keep Spirit Kawan..!!

1 komentar: