Kamis, 26 Januari 2012

“Sepenggal lagu dan setangkai bunga”

Cerpen terpilih sebagai juara 1 lomba menulis cerpen online
 

“But if I let you go, I’ll never know what my ife would be holding you close to me, will I ever see you smiling back at me, oh yee how will I know if I let you go”
Berulang kali kudengar liri lagu westlife tersebut keluar dari mulutnya. Dia menyanyi dengan suara yang teramat pelan, ku amati kembali bibir tipisnya yang manis  semanis madu, dari tempat  dudukku yang berjaraj sekitar 2 meter darinya. Tumben pagi ini kog gak banyak murid yang datang ke kantin, pikirku seketika,
Kembali kualihkan pandangan dan pikiranku ke gadis yang melantunkan lagu “If I Let you go” dari westlife tadi,

Indry, itulah namanya, nama yang indah, aku tidak tau pasti nama lengkapnya, dia anak kelas XII ipa 1 yang terkenal dengan kelas multitalenta, wajahnya yang babyface membuat seluruh kaum adam yang memandangnya tidak mampu mengalihkan pandangan ketika melihatnya, ditambah lagi dengan suara merdu dan manja yang keluar dari mulutnya setiap bicara mampu membuat orang yang bicara dengannya betah berlama-lama.

Kuamati kembali gerak-geriknya, sepertinya dia sedang ketinggalan sesuatu, diliriknya ke-arah sekitar kantin,Hanya ada aku, Penjaga kantin, Dan juga dia,
Dia mulai mendekatiku,sepertinya dia berniat ingin meminta tolong,
“Dek bawa hp?” ucapnya memulai pembicaraan denganku yang sedari tadi memperhatikannya.
Haaa ?? dek, kok dipanggil adek sih? Bantahku dalam hati yang kesal dengan panggilannya.
“ii..ii..yaa.. kak, kenapa?” jawabku dengan gugup menanggapi pertanyaannya tadi, maklumlah aku tipe cowok yang pemalu bicara dengan cewek, makanya agak sedikit gugup.
“oh iya, boleh minjam bentar dek, mau missedcall handphone aku?” pintanya dengan ekspresi wajah yang mengiba,
“hehe, iya kak, ini handphonenya” balasku dengan singkat sambil mengeluarkan barang wajib anak sma tersebut dari sakuku.
Kuperhatikan kembali tingkahnya yang mulai gelisah saat mencoba menghubungi handphonenya, aku sendiri juga tidak tau sekaligus tidak mau tau ,ada apa dengan handphonennya indry, bukan Cuma pemalu aku juga tipikal cowok cuek. Hahaha
Drrrt…drrrt…drrrrt…, terdengar dari meja kantin tempat indry tadi, kulihat ekspresi wajah indry yang mulai cerah ketika menyadari handphonennya telah ditemukan dibawah pas bunga, “untunglah”, desahnya dengan pelan.

“Makasih ya dek handphonennya, oh iya aku indry anak XII ipa 1”, ucapnya memulai perkenalan sambil mengembalikan handphoneku tadi.
“Sama-sama kag, aku pandu anak XI ipa1” balasku dengan singkat seakan-akan aku juga baru mengenalnya, dengan seketika kulemparkan sebuah senyum manis menanggapi perkenalannya, kemudian dia membalas senyumku tersebut dengan senyumnya yang lebih mempesona ditambah lagi dengan lesung pipinya yang sangat manis. “aku duluan yah, udah bel ni, nanti aku sms, no hp kamu tetap yang tadi kan?” tanyanya penasaran, “ia kak, kutunggu iya sms nya” balasku dengan semangat-45

*       *     *
Jam pelajaran terakhir, sms dari indry belum datang juga, aku mulai H2C (harap-harap cemas) menunggu sms pertama darinya, sebenarnya sih aku bisa saja sms duluan, soalnya nomor dia kan masih ada di catatan panggilan hp-ku pas dia missedcall hapenya tadi pagi, tapi aku gengsi sms duluan, nanti kesannya gak sabaran, ngarep lagi, toh dia juga yang sudah bilang sms duluan, pikirku panjang lebar sambil menunggu sms darinya si gadis menawan.

“woii, ngapaen bengong sendiri”, suara sumbang opi mengagetkanku, anak ingusan yang sok dewasa tersebut adalah teman ku disekolah maupun diluar sekolah, lagaknya yang sok modis ditambah lagi dengan selera humornya yang secuilpun gak ada lucu-lucunya  selalu membuat aku jengkel.
“Apalah kau ini opi, memangnya siapa yang bengong, aku lagi mikirin buat puisi minggu depan” bantah ku kepada opi yang memvonisku sedang bengong dengan nada yang mulai kesal.
“haha, itu mah gak usah dipikirin, zaman sekarang mana ada cowok baca puisi, memangnya ini zaman Chairil Anwar yah ?”
Ledek opi dengan becanda menggunakan selera humornya yang tidak pernah meningkat tersebut.
“omongan mu itu yang gak usah dipikirin opi, dasar opi = orang pikun”, balasku kembali meledeknya dengan nada yang mulai menurun “setengah kesal”.

“1 Message Received” tertera dilayar hp-ku, sengaja kupakai bahasa inggris agar terkesan sedikit lebih eksis, tiba-tiba aku heran membaca sms dari dari si gadis menawan indry, aku betul-betul heran membaca sms yang isinya:
“Ndu, kamu bisakan datang nanti sore ke citywalk, dukung aku ya di lomba kontes menyanyi pop tingkat sma, udah babak final lho, aku harap kamu datang ya. See you J indry”

Raut wajahku langsung berubah total dari terkejut menjadi bahagia, sebuah kesempatan istimewa diundang indry buat lihat penampilannya, aku mulai berfikir sedikit naïf, jangan-jangan indry memang ada rasa sama aku, aku betul-betul gak sabar buat nunggu jam 3.
“eh, kenapa kau ini pandu?” sela opi dengan nada khas tapanuli yang sedari tadi memperhatikan setiap perubahan mimik wajahku.
“gak kenapa-napa opi yang sok tau” jawabku dengan ceplas-ceplos menanggapi pernyataan yang kuanggap sebagai pertanyaan nggak penting dari opi.
“hayoo.., sms dari siapa itu?, sms dari ayu ting2  ya?” Opi yang sok tau mulai meledek lagi,
“ huss, ngaur kamu opi, iya emang ini sms dari ayu ting2, ayu ting2 dari pasar inpres!” jawabku membalas ledekan opi dengan sedikit humor yang nggak bermutu juga, kemudian aku berlalu meninggalkan opi yang kini sibuk dengan Facebook pada ponselnya.
*     *     *
“Maka izinkanlah aku mencintaimu, atau biarkan aku sekedar saying padamu” ku nyanyikan sepenggal lagu dari chrisye yang kini diaransemen ulang oleh boyband sm*sh dengan suaraku yang pas-pasan.
Sambil bernanyi kumasuki kamar mandi, ku oleskan Vaseline man wash yang kubeli kemarin ke wajahku yang oval agar lebih terlihat sedikit fresh, kelar mandi, kucari kemeja kotak-kotak favoritku yang kupadu-padankan dengan celana jeans hitam, tidak lupa ku pakai pula sepatu sketch yang kubeli bulan lalu .
Dengan persiapan yang total, aku berangkat ke citywalk untuk mendukung si gadis menawan indry J .

*     *     *
“Kak indry, belum  mulai kan ?” tanyaku kepada indry sembari menandakan kalau aku baru saja datang. Belum kok pandu, aku juga giliran ke-3 nih sekaligus penutup, udah enakin aja, Gak usah manggil kakag segala, kamu duduk disini aja yah, soalnya kawan-kawan aku juga ada disini. Jelasnya dengan detail dan aku hanya bengong memandang wajahnya yang babyace tapi sifatnya sungguh ke-ibuan.aku bengong seperti orang yang terhipnotis saja. Ya,saat ini memang aku sedang terhipnotis, terhipnotis oleh pesona indry si gadis menawan.

Kualihkan pandanganku ke sekitar area citywalk padangsidimpuan, tiba-tiba pandanganku terhenti ketika melihat sesosok gadis yang wajahnya sungguh familiar denganku, wajah mungil itu tidak mungkin bisa kulupakan. Gadis yang melukiskan kenangan termanis sekaligus terpahit untukku, Yola novita, sebut saja yola, gadis yang pernah pacaran denganku selama 1 ½ tahun.. Terakhir aku bertemu dengannya disaat Olimpiade sains tingkat kota di sekolahnya sman1 bulan lalu. Aku betul-betul bodoh saat itu, aku dikalahkan oleh yola sebagai juara 1 olimpiade sains tahun ini, sedang aku hanya juara 3.  yola betul-betul gadis yang sangat cantik, rambutnya yang gelombang dibiarkannya terurai menutupi bahunya. Matanya yang hitam persis seperti memakai softlens, sedang itu adalah mata asli, tapi sifatnya yang paling kubenci, sebentar saja aku tidak memperhatikannya dia sudah jatuh cinta kepada orang lain. “I think she is a bad girl”.

Peserta ke-3 sekaligus peserta terakhir adalah “indry utami dari sman6 padangsidimpuan” ucap MC yang sedari tadi tidak kuperhatikan. Kulihat sosok indry sudah standby dipanggung dan dengan tingkah layaknya penyanyi professional dia  menyanyikan lagu “kuingin selamanya karya Ungu band”
Sesaat kemudian MC kembali ke panggung setelah penampilan indry selesai,  sekaligus mengumumkan siapakah pemenangnya. Dengan nada yang sangat antusias MC membacakan pemenangnya adalah “Indry Utami dari sman6 padangsidimpuan”.
Indry dan seluruh pendukungnya langsung saja beteriak girang dan begitu juga dengan aku.

*     *     *
Seminggu berselang sejak indry kontes di citywalk tersebut hubungan kami biasa saja. Tapi tiba-tiba sms indry lagi-lagi membuat aku terkejut, dia memang gadis yang penuh dengar surprise,
 aku yang dari tadi di perpustakaan sekolah mulai membaca sms darinya, yang kali ini sms indry  isinya :
“Ndu, aku punya sepupu namanya yola, dia udah ceritain semuanya sama aku tentang hubungan kalian, dan dia bilang dia masih cinta sama kamu ndu, dia pengen kalian balikan lagi J, kamu maukan nembak yola ndu? Dan aku juga berharap gitu, biar kita makin dekat, dan kita bisa double date, apalagi minggu depan sweetheart aku bakal pulang dari medan. Mau ya ndu?”

Rasanya aku seperti menampar pipiku dengan tanganku sendiri. Bodoh kau ndu, ternyata kau Cuma GR selama ini, indry udah punya pacar, dan masalahnya sekarang yola itu sepupu indry,apa yang harus kamu lakukan ndu? Aku mengomel-omel sendiri dalam hati menyesali ke-naifan ku. Dengan rasa gentleman akupun membalas sms dari indry.
“ aku bakal ngejelasin semuanya sama kamu indry, dari awal kita ketemu aku udah jatuh cinta sama kamu indry, istilahnya “Love on the First Sight”, cinta pada pandangan pertama, aku harap-harap cemas menunggu sms pertama darimu. Dan aku sangat antusias pas kamu ajak buat dukung penampilan kamu di citywalk, dan aku udah rencanain minggu malam nanti buat nembak kamu ndry, aku udah siapain setangkai mawar putih sekaligus nyanyiin lagu kuingin selamanya dari ungun ndry, tapi apa yang aku dapat sekarang?
 Kamu malah bawa aku kemasa laluku, dan malah kamu buat aku illfeel dengan pernyataan kamu udah punya pacar.

Aku harap nanti kamu datang ke aula buat dukung penampilan aku di lomba puisi tingkat sekolah seperti aku mendukung kamu di kontes nyanyi minggu lalu.
See you J

*     *     *


Setetes harapan yang bergejolak
Menggebu-gebu didalam kalbu
Hasrat dan asa yang kuat                                                       
Berharap bisa memilikimu seutuhnya

Ketika kekuatan terbesar hilang
Dan ketika mimpi-mimpi terindah sirna
Ketika yang dicinta menghindar
Ketika itu sadar tlah terjebak dalam cinta yang semu

Bagaimana dengan bunga mawar putih yang belum sempat kuberikan?
Bagaimana dengan sepenggal lagu yang belum sempat ku nyanyikan?

Akankah semua berakhir seburuk ini?
Akankah semuanya hanya sesederhana ini?
Sesederhana pertemuan kita
Sesederhana cinta yang kumiliki
Sehingga tidak mampu membawamu untukku

Aku turun dari panggung setelah membacakan puisi yang ku persembahkan untuk indry. Ku tatap indry yang berdiri di pojok belakang pendukungku, sama seperti aku berada dipojok belakang pendukung indry seminggu lalu.
Dalam pikiranku hanya satu, indry paham akan isi puisiku dan setelah ini aku bisa bicara 4 mata dengannya. Ku tatap kembali wajah indry yang babyface dan berharap mataku bisa beradu pandang dengan matanya meskipun hanya sekejap saja. Ku mohon sekejap saja.


Tentang Penulis
Nama               : Hamid Arrum
NIK                 : 6130
Asal sekolah    : Sma Negeri 6 Padangsidimpuan
Tentang saya   :  Masa remaja adalah masa pembabakan baru, masa ini adalah tahap dimana seorang  manusia mulai mengenal jati dirinya, begitu pula dengan saya, seorang remaja laki-laki yang sedang menjalani pendidikan di sman 6 padangsidimpuan tepatnya kelas XI ipa1. Banyak orang yang menginsprasi saya agar lebih menghargai hidup. Saya mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang apoteker. Saya Lahir ditanggal 22 Oktober 1995 Di kota padangsidimpuan. Saya sangat bersyukur dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis yang menyayangi saya.Saya sering juga mengirimkan tulisan saya misalnya ke salah satu Koran ternama di padangsidempuan. Menulis bukanlah kemampuan saya. Saya tidak pernah berfikir menulis menjadi pekerjaan yang mapan. Tapi saya sadar menulis adalah satu wadah untuk menampung semua unek0unek yang kita punya, tersenyum melihat orang yang membaca tulisan atau karya kita adalah sebuah kebanggan yang luara biasa bagi saya. Untuk mengetahui saya lebih lanjut buka di http://midmidlupasemua.blogspot.com atau join di twitter @hamid_arrum. Thankyou very much for your attention.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar